Pernahkah kamu mengamati bintang-bintang di malam hari pada waktu langit cerah? Dapatkah kamu menghitung banyaknya bintang-bintang tersebut? Bintang-bintang di langit jumlahnya sangat banyak dan matahari adalah salah satu dari bintang-bintang tersebut. Mengapa matahari dikatakan sebagai bintang? Bagaimana proses terjadinya matahari dalam alam semesta?
Proses terjadinya matahari berhubungan dengan asal usul terjadinya tata surya di alam semesta ini. Para ilmuwan sebenarnya kurang tahu pasti asal usul terjadinya tata surya. Beberapa ahli telah mengajukan pandangan untuk menjelaskan proses tersebut
Salah satu teori tentang asal usul terjadinya tata surya adalah teori kabut atau teori nebula yang terkenal sebagai teori Kant dan Laplace. Immanuel Kant adalah seorang ahli filsafat Jerman dan Pierre Simon de Laplace adalah seorang ahli fisika Prancis mengemukakan teori yang hampir sama, bahwa asal usul tata surya dari kabut yang terdiri atas gas hidrogen, helium, dan debu oleh adanya gaya gravitasi
Kabut tersebut terus berputar perlahan-lahan, dan pada bagian tengah (pusat) kabut itu lama-kelamaan berubah menjadi gumpalan gas berupa atom-atom hidrogen yang bergabung menjadi atom helium. Gumpalan gas tersebut memancarkan sejumlah energi yang kemudian menjadi sebuah bintang, yaitu matahari
Bagian kabut di sekitarnya juga terus berputar di luar pusat kabut. Adanya gaya gravitasi menyebabkan debu-debu dan gas saling menarik menjadi bagian yang semakin besar, tetapi tidak memancarkan energi/ Kelompok inilah yang menjadi planet-planet
Tata Surya hanyalah salah satu dari kelompok bintang yang dikenal dengan nama galaksi. Galaksi berisi debu, gas, dan miliaran bintang. Ada tiga bentuk utama galaksi, yaitu elips, tak beraturan, dan spiral.
Dalam jagat raya ini tersebar ribuan galaksi dengan jarak dan ukuran yang sangat besar. Salah satunya adalah galaksi Bimasakti, dimana matahri dan kedelapan planetnya berada dalam galaksi tersebut. Galaksi Bimasakti berbentuk spiral. Diameter galaksi Bimasakti sebesar 80.000 tahun cahaya. Apabila 1 detik cahaya sama dengan 300.000.000 km, maka hitunglah diameter galaksi tersebut dalam satuan km. Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way oleh orang barat yang diperkirakan sekitar 200 miliar bintang tersebar dalam galaksi ini
Galaksi yang terdekat dengan Bimasakti adalah galaksi Awan Magellan dan galaksi Andromeda. Di antara jutaan bintang yang membentuk galaksi Bimasakti, matahari merupakan salah satu bintang diantaranya. Semua bintang dalam galaksi bergerak mengelilingi pusat galaksi dan membutuhkan waktu 240 juta tahun untuk sekali putar
Matahari terletak 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Letak matahari pada salah satu ujung galaksi, memiliki ukuran yang sedang jika dibandingkan dengan bintang raksasa yang berada di bagian tengah galaksi yang memiliki ukuran 390 kali panjang jari-jari matahari
copas from: http://asakura-notes.blogspot.com/2012/03/matahari-sebagai-bintang.html