Wednesday, 9 January 2013

MENGENAL INFEKSI HIV-AIDS


 (PENULARAN & PENCEGAHAN)



Faktor Risiko Penularan HIV
o   Melalui hubungan seks yang tidak aman: 36%
o   Melalui jarum suntik yang bergantian (tidak steril) : 32%
o   Melalui ibu ke bayi yang dilahirkan : 7%
o   Homoseks :7%
o   Lain-lain : 18%
Apa itu HIV?
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus (Virus yang menurunkan kekebalan tubuh manusia). HIV hanya menular pada manusia. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh manusia terhadap infeksi. Akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun, tubuh manusia menjadi lebih mudah mengalami infeksi.
Bagaimana HIV dapat masuk tubuh manusia dan membuatnya sakit?
HIV masuk ke dalam darah seseorang melalui 4 macam cairan tubuh, yaitu darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu
1  HIV dapat menular melalui darah, misalnya seseorang mendapat tranfusi darah yang mengandung HIV atau melalui alat suntik (pada penggunaan Narkoba suntik, tattoo) atau alat tindakan medis lain yang tidak steril.
2  HIV dapat masuk ke dalam darah pada saat berhubungan seks tanpa kondom. HIV dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani atau cairan vagina langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput mukosa yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur
3  HIV juga dapat disalurkan ke bayi saat kehamilan, kelahiran (karena kontak dengan darah ibu, atau melalui air susu ibu. Bila tidak ada tindakan pencegahan, kira-kira 30% bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu dengan HIV (+) akan tertular HIV juga
Apa tanda-tanda seseorang terkena infeksi HIV?
Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi, karena setelah HIV masuk ke dalam darah, beberapa orang hanya mengalami gejala yang mirip gejala flu (meriang, nyeri otot) selama 1 – 2 minggu.
Setelah itu ± 3 bulan pertama disebut masa inkubasi dimana jumlah virus (HIV) meningkat di dalam darah, namun belum menimbulkan gejala dan Anti HIV masih negatif. Masa inkubasi ini juga disebut Periode Jedela dan darah yang didonorkan sangat beresiko menularkan penyakit HIV. Setelah masa inkubasi, mulailah stadium 1, stadium 2, stadium 3 dan stadium 4 Bila pertumbuhan virus tidak ditekan dengan obat maka sistem kekebalan tubuh akan menurun, sehingga berbagai macam infeksi mudah menyerang. Macam-macam infeksi yang menyerang seseorang yang rendah kadar kekebalannyaini disebut infeksi oportunistik yang dapat berupa : gatal-gatal di kulit, Herpes Zoster (dompo), sariawan di mulut, TBC dan infeksi paru yang lain, infeksi toksoplasma dan CMV (menyerang otak), diare kronis, demam berkepanjangan, bahkan tumor ganas. Stadium 4 adalahstadium terminal, dan karena banyak macam infeksi oportunistik sudah menyerang dan menimbulkan berbagai macam gejala, maka stadium 4 juga disebut AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome)
Perjalanan penyakit HIV-AIDS berjalan lambat 5-10 tahun, tergantung daya tahan seseorang. Artunya seseorang dapat terinfeksi 5-15 tahun sebelum timbul gejala-gejala yang jelas.
Bagaimana mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV?
Cara paling baik adalah dengan memeriksa anti HIV dalam darah. Antibody khusus terhadap HIV inilah yang terdeteksi keberadaanya ketika hasil tes HIV kita dinyatakan positif. Setelah melewati masa inkubasi seseorang yang telah terinfeksi HIV (± 3 bulan), tubuhnya akan membentuk anti HIV yang dapat didekteksi melalui pemeriksaan darah. Bila anti HIV (+), berati orang tersebut sudah terpapar infeksi HIV.
Apakah infeksi HIV dapat disembuhkan?
Saat ini telah ditemukan obat yang menekan virus (HIV) dalam darah dengan HIV-AIDS (ODHA) Walaupun obat itu belum dapat membasmi virus 100% namun dapat menekan virus sampai di bawah batas deteksi. Dengan minum obat tersebut secara teratur dan terus-menerus, virus dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tidak mampu lagi dapat merusak kekebalan tubuh ODHA, sehingga ODHA dapat hidup normal seperti orang lain, dan tidak mudah menularkan HIV kepada orang lain, dan tidak mudah menularkan HIV kepada orang lain, Sampai saat ini obat ARV untuk infeksi HIV masih gratis (ditanggung pemerintah)
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi HIV?
1.      Jangan memakai jarum suntik (alat atau kesehatan lain) yang bekas dipakai orang lain, dan yang belum disetrilkan (termasuk jarum suntik dan tinta untuk tattoo)
2.      Jangan menerima tranfusi darah dari donor yang terinfeksi HIV
3.      Jangan berseggama yang dilakukan dengan cara-cara tidak aman, yaitu seggama yang dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur, dan membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang positif HIV masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi , walau kemungkinan kecil
4.      Ibu-ibu hamil sebaiknya diperiksa anti-HIV nya, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan penularan terhadap bayi yang akan dilahirkan
5.      Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi juga untuk mencegah penularan virus yang lain, misal Hepatitis.
Bagaimana dan di mana seseorang dapat periksa anti-HIV dengan rahasia identitasnya tetap terjaga?
Anda dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya dari internet, teman-teman sesama ODHA (Orang dengan HIV-AIDS) dari banyak LSM, juga dapat langsung datang ke klinik VCT (Voluntary Counselling and Testing) di beberapa rumah sakit dan pukesmas.
Kapan seseorang perlu ke klinik VCT dan memeriksakan diri?
§  Bila pernah ditranfusi, di-tattoo, disuntik dengan jarum yang kemungkinan tidak steril
§  Segamma dengan pasangan yang tidak diketahui status HIV-nya
§  Menderita Gonorrhoe, herpes, dan penyakit kelamin lainya
§  Sebelum memutuskan hamil atau pada saat pemeriksaan rutin untuk kehamilanya
§  Pernah menggunakan Narkoba suntik
§  Sebelum menjalani operasi, atau cuci darah
§  Sebelum menikah
§  Sebelum menjadi pekerja tetap sebuah instansi
§  Pada waktu skrining, pemeriksaan berkala, atau general medical chek-up
Bagaimana prosedur VCT?
Seseorang dapat datang sendiri, diantar keluarga, sahabat atau anggota LSM ke klinik VCT rumah sakit mana saja. Setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar tentang HIV-AIDS dari seseorang konselor, pasien akan diambil darah dari lipat siku, kemudian pulang. Untuk pengambilan darah ini tak perlu puasa.
Pada hari yang telah disepakati, pasien dapat kembali ke klinik VCT dan bertemu dengan konselornya dan memastikan hasil pemeriksaan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Kesimpulan
§  Faktor risiko penularan infeksi HIV adalah melalui hubungan seksual dan atau pemakaian jarum suntik yang tidak steril.
§  HIV-AIDS kini dapat diobati. Bila diobati sejak dini, pasien dapat hidup normal seperti orang lain.
§  Jangan ragu menyatakan keinginan Anda untuk periksa Anti HIV kepada petugas medis maupun para medis (dokter, perawat, bidan) yang anda percayai
§  Semakin cepat diobati, semakin kecil resiko atau komplikasinya, dan semakin kecil biaya pengobatanya
§  Sosialisasi hal ini kepada keluarga, tetangga, teman sekolah, dan teman sekerja Anda agar penularan infeksi HIV-AIDS dapat segera dikendalikan
Prosedur Pemeriksaan Anti HIV (contoh):
1.      Datanglah antara jam 8 – 13
2.      Mendaftarkan diri di Pendaftaran di lantai 2 gedung Rawat jalan RS. Panti Rapih
3.      Katakan Anda mau ke klinik VCT untuk konsultasi tentang HIV
4.      Anda akan didaftarkan dan diantar ke ruang 203 (klinik VCT) untuk bertemu dengan petugas VCT
5.      Setelah konseling Anda dapat diperiksa darah di laboratorium, biaya tergantung reagen yang dipakai , berkisar 25.000,-
6.      Bila anti HIV (+), anda akan terus didampingi untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter dan mendapatkan obat-obat untuk mencegah infeksi oportunistik dan diperiksa kadar kekebalan tubuh (CD4). Bila CD4 di bawah 350, mungkin anda perlu pengobatan dengan ARV (untuk menekan HIV ke batas non detectable). Selain itu, bila anda mau, anda akan diikut sertakan dalam paguyuban sesama penyandang HIV, tempat anda dapat saling berbagi dengan sesama penderita HIV (ODHA)
7.      Bila anti HIV (-), anda akan diminta untuk mengulang pemeriksaan anti HIV 3 bulan kemudian.
8.      Apapun hasilnya, anda akan tetap akan dimotivasi untuk menjauhi resiko tertular HIV


KLINIK VCT 105 RS PANTI RAPIH
Gedung Rawat Jalan Lt. II
Ruang 203
RS. Panti Rapih
Jl. Cik Di Tiro no. 30
Yogyakarta 55223
Telp. 0274-514845 ext. 332/434
(setiap hari kerja jam 07.00 – 14.00)