Asteroid Toutatis yang berbentuk kentang akan mencapai titik terdekat
dengan Bumi pada Rabu (12/12/2012). Sementara ilmuwan dari banyak negara
hanya mengobservasi, China dengan satelitnya mengejar asteroid ini.
Pengejaran
itu bukan sesuatu yang direncana memang. Sementara asteroid mendekat
pada 12 Desember 2012, satelit China yang bernama Chang'E 2 akan berada
pada titik terdekat pada 13 Desember 2012. Satelit itu nantinya hanya
akan berjarak beberapa ratus kilometer dari Toutatis.
Dengan
kedekatan posisi satelitnya, China berpeluang memotret Toutatis lebih
baik. Pemotretan Toutatis kini sudah dimulai oleh teleskop radio
Goldstone. Gambar dengan resolusi 7,5 meter per piksel sudah dihasilkan.
Nantinya diharapkan dapat dihasilkan gambar 3,75 meter per piksel.
Emily
Lakdalawa, editor senior The Planetary Society dalam tulisannya di
situs web planetary.org, Kamis (6/12/2012) menyatakan bahwa Chang'E 2
sebenarnya sudah berhasil memotret Bulan. Namun, untuk memotret
Toutastis, tampaknya satelit ini akan menghadapi beberapa kendala.
Chang'E
2 akan melintas di dekat Toutatis dengan kecepatan relatif tinggi, 11
km per detik. Dengan kata lain, jarak untuk memotret asteroid ini akan
berubah sangat cepat. Perlu usaha keras agar Chang'E 2 dapat mengambil
gambar asteroid berbentuk kentang itu.
"Kalaupun berhasil,
Chang'E mungkin hanya akan mendapat dua gambar, saat mendekat dan mulai
menjauhi," kata Lakdalawa. Kualitas gambar takkan lebih baik dari citra
radar, namun Toutatis tetap dapat diidentifikasi dari bentuknya.
China
menghadapi tantangan berat untuk mencitrakan asteroid ini. Salah satu
faktornya karena negara itu baru saja memulai misi antariksanya. Namun,
harapan tetap ada. Orbit Toutatis telah diketahui.
Bentuk Kentang
Asteroid
Toutatis unik karena bentuknya. Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo
mengatakan, asteroid ini mengejutkan ilmuwan saat pertama dicitrakan
oleh teleskop radio Goldstone pada tahun 1992. Asteroid ini seperti dua
batu besar yang direkatkan tak sempurna.
"Bentuk ini tentu amat
mengejutkan mengingat dalam imajinasi sebelumnya, Toutatis, dan juga
asteroid pada umumnya, dianggap berbentuk mirip dengan bola dengan wajah
penuh bopeng," urainya.
Dalam observasi yang terus dilakukan
ilmuwan, ternyata Toutatis bukan satu-satunya. ada asteroid lain dengan
bentuk mirip, misalnya asteroid Kleopatra dan Itokawa serta inti komet
Borrely dan Hartley 2.
Ma'rufin menguraikan, Toutatis memiliki
bentuk seperti kentang karena diduga berasal dari gabungan 2 asteroid.
Dua asteroid memiliki orbit berbeda namun berpotongan. Kurang lebih 100
juta tahun lalu, keduanya bertemu dan membentuk Toutatis.
Penggabungan
sendiri bisa terjadi sebab kecepatan gerak keduanya relatif kecil. Jika
keduanya bergerak dengan kecepatan tinggi, maka bukan penggabungan yang
terjadi, tetapi kehancuran. Benar tidaknya teori itu bisa diuji dengan
pengamatan asteroid dua hari mendatang.
Asteroid Toutatis
mendekati Bumi setiap 4 tahun sekali. Saat titik terdekat nanti,
asteroid ini hanya berjarak 6,95 juta km dari Bumi. Satelit ini tak
berpotensi menumbuk Bumi. Jadi, kedekatan jarak tak akan menimbulkan
dampak apapun.
<http://sains.kompas.com/read/2012/12/10/08224117/Satelit.China.Kejar.si.Asteroid.Kentang>